Jika Anda bertanya-tanya siapa sajakah orang-orang yang memiliki gelar sebagai orang paling kaya di China maka selama beberapa tahun terakhir kita mendengar dua nama yaitu Pony Ma (Founder Tencent) dan Jack Ma (Founder Alibaba). Kini di tahun 2020, ada satu nama muncul di antara kedua nama tersebut, dia adalah Colin Huang yang merupakan founder Pinduduo.

Colin Huang sendiri merupakan pria berusia 40 tahun (kelahiran 1980) yang bekerja di banyak perusahaan teknologi sebelum merintis usaha sendiri pada tahun 2015. Pengalaman Colin Huang tidaklah main-main, dia pernah magang di Microsoft dan bekerja di perusahaan Google di tahun 2006. Hingga pada 2015, dia mulai menjalankan usaha e-commerce sendiri bernama Pinduduo.

Selama 3 tahun mengembangkan Pinduduo (PDD), dia berhasil membawa platform e-commerce ini IPO (Initial Public Offering) di bursa saham AS dan mendapatkan dana hingga 1,6 Miliar USD di pasar modal AS. Kemudian pada tahun 2020 ini, ada berkah dari krisis Covid-19 dimana pemesanan terhadap produk di platform PDD meroket dari 50 juta ke 65 juta per hari di China sehingga platform PDD kian populer.

Per Juni 2020, Forbes merilis daftar kekayaan dari para pengusaha teknologi di China dan kekayaan Colin Huang ini sudah melampaui kekayaan dari pengusaha ternama China, Jack Ma dengan nilai kekayaan sekitar 45,4 Miliar USD. Dia berada di peringkat kedua, di bawah bos Tencent yang memiliki nilai kekayaan sekitar 54 Miliar USD namun unggul dari Jack Ma dengan nilai kekayaan sekitar 43,3 Miliar USD.

Apa yang membedakan Pinduduo dengan Alibaba??

Walaupun kedua platform sama-sama e-commerce, ada beberapa hal yang sedikit berbeda yaitu Pinduduo dianggap memiliki keunggulan dalam interaksi dengan user. Sebuah barang yang dijual di Pinduduo bisa dibeli dengan harga lebih murah, apabila user berhasil membuat sebuah tim yang terdiri dari beberapa buyer untuk melakukan pembelian borongan (partai).

Cara membuat tim pembeli adalah melakukan share kepada teman-teman si user dan apabila terbentuk tim yang mau membeli barang yang sama tersebut maka harga barang menjadi sedikit lebih murah. Selain itu, ada beberapa permainan yang membuat harga barang menjadi terdiskon atau bahkan menjadi gratis sehingga interaksi antara user dan platform menjadi lebih hidup.