Top 10 Kesalahan Mengelola Uang (Money Mistakes) yang Harus Dihindari

Apakah Budidaya Koi Bisa Menjadi Peluang Usaha di Indonesia?
June 6, 2020
Strategi Investasi Saham di Tengah Krisis
June 13, 2020

Top 10 Kesalahan Mengelola Uang (Money Mistakes) yang Harus Dihindari

Quote dari seorang bisnisman, host radio dan pengarang buku ternama bernama Dave Ramsey akan menjadi pembuka dari artikel ini. Dave Ramsey pernah mengatakan satu buah quote yang cukup terkenal yaitu, “Kita membeli barang yang tidak kita butuhkan, dengan uang yang tidak kita miliki untuk membuat orang yang tidak kita sukai terkesan“.

Wah kalau dipikir dan dibaca dengan baik quote di atas ada benarnya juga yah, perlukah kita melakukan itu? Gaya hidup sekarang menuntut orang untuk tampil keren dengan memamerkan mobil paling keren, smartphone paling baru dan juga hal-hal yang sebenarnya tidak kita butuhkan demi membuat orang lain terkesan.

Keuangan memang isu sensitif yang jarang ingin dibicarakan banyak orang, mereka lebih suka bercerita tentang cara mendapatkan uang atau cara menghabiskan uang daripada berbicara bagaimana mengatur keuangan itu sendiri. Hal ini memang wajar, mengingat setiap orang tidak memiliki kemampuan manajerial uang yang baik walaupun mampu menghasilkan uang yang banyak.

Ada beberapa kesalahan mengelola uang yang harus kita hindari, dimana kesalahan-kesalahan di bawah ini cenderung dilakukan oleh banyak orang sehingga mengurangi apa yang bisa ditabung oleh mereka setiap akhir bulan.

Apa sajakah kesalahan-kesalahan dalam pengelolaan keuangan pribadi tersebut? Simak ulasan dari GriyaUsaha di bawah ini.

1.Menghabiskan Uang Untuk Drugs (Narkoba)
Drugs (Narkoba) adalah salah satu gaya hidup yang sangat negatif di daerah perkotaan bahkan di daerah saat ini. Selain harganya mahal dan menguras isi kantong kamu, efek lain adalah kesehatan dan kenyamanan kamu juga bisa terganggu. Belum lagi amit-amit, kalau kamu ditangkap oleh aparat yang berwenang tentunya bisa menghabiskan waktu dan uang dalam jumlah besar untuk menjalani kasus. Drugs tidak sehat buat kantong kamu, jadi hindarilah sebisa mungkin.

2. Lebih Besar Pasak Daripada Tiang
Pepatah tua ini artinya lebih besar pengeluaran daripada pemasukan. Hal ini terjadi pada karyawan-karyawan muda yang karirnya sedang bagus, dan mulai memiliki beberapa kartu kredit baru. Awalnya, para karyawan muda ini belum berpikir untuk menabung dan hanya ingin membelanjakan uang mereka sebagai penghargaan bagi diri sendiri yang sudah bekerja keras.

Kemana sih uang-uang anak muda ini dihabiskan? Yah bisa saja nongkrong setiap hari di coffee shop, mobil baru, apartemen yang mahal, atau travelling dengan pesawat kelas satu. Tentunya, bagi sebagian orang, memiliki barang-barang di atas masih merupakan hal yang wajar namun jika keuangan kita belum mampu ke sana janganlah terlalu dipaksakan secara dini yang akibatnya kamu malah makin terikat dengan angsuran yang ada. Penghasilan besar tidak harus mengeluarkan uang yang lebih besar kok, malah dengan adanya penghasilan besar kamu juga harus coba bisa belajar menekan gaya hidup tetap stabil selama beberapa waktu agar kamu bisa memiliki uang lebih di akhir bulan.

3. Tidak Melakukan Investasi dengan Bijaksana
Banyak orang yang mendengarkan saran investasi dari teman ataupun marketing-marketing dari produk investasi yang asal-asalan. Di Indonesia, ada beberapa money game yang sempat heboh dan banyak orang yang melakukan investasi di sana. Hasilnya bukan profit yang didapat tetapi uang hasil kerja kerasnya hilang semua sehingga disebut investasi bodong.

Selain itu, kamu bisa saja terjebak dengan rayuan marketing properti yang memberikan iming-iming kalau kamu bisa memiliki pendapatan sewa sehingga ke depannya ada pengembalian modal kamu secara perlahan namun karena tidak menguasai ilmu properti ternyata lokasi properti yang ditawarkan tidak marketable sehingga kamu bukannya menambah aset kamu tetapi malah menambah kewajiban (liabilitas) kamu karena harus membayar angsuran setiap bulan.

Seorang investor yang bijaksana seharusnya memiliki banyak informasi dan menambah pengetahuan yang layak terkait instrumen yang ingin diinvestasikan. Katakanlah kamu mau investasi saham, pilihlah saham yang berfundamental bagus kemudian apabila ingin investasi properti maka pilihlah properti yang bisa menghasilkan passive income dengan lokasi yang marketable. Resiko yang ada dari investasi kamu haruslah dikalkulasi dengan bijaksana agar tidak malah merugikan kamu nantinya.

4. Ingin Cepat Kaya
Kegiatan-kegiatan (skema) yang menjanjikan cepat kaya adalah sesuatu hal yang diiringi dengan resiko tinggi di dalamnya. Teori High Risk, High Gain sudah sering didengar dimana saja dimana sesuatu yang diimbangin dengan pendapatan besar juga diimbangi dengan resiko tinggi di dalamnya.

Beberapa program iming-iming cepat kaya yang sering ditawarkan di sekitar kita adalah Money Game (baik dalam bentuk skema Ponzi ataupun Piramid), Investasi Binari Option/Forex dan Judi. Hey, bukan menganggap negatif semua itu yah, memang ada orang-orang yang kaya dan mendapatkan batu loncatan dari skema-skema ini namun boleh diperiksa berapa banding berapa jika kamu bandingkan dengan mereka yang gagal di skema-skema di atas tadi.

5. Tidak Memiliki Dana Darurat
Hidup tidak selalu berjalan sesuai dengan yang kita rencanakan atau yang kita inginkan. Terkadang kita harus memiliki dana darurat agar semua kejadian yang tidak kita inginkan bisa teratasi. Contoh dana darurat bisa dari asuransi apabila kamu sakit, rekening tabungan, celengan bila kamu tiba-tiba butuh dana ataupun sisa limit kartu kredit kamu.

Bicara soal menabung di celengan, apabila kamu mendapat kembalian dalam bentuk uang Rp. 10 ribu hingga Rp. 20 ribu, cobalah masukkan ke dalam celengan yang dipergunakan untuk dana darurat suatu hari nanti. Dana darurat yang cukup adalah sekitar 6 bulan-1 tahun gaji bulanan kamu untuk bisa lebih merasa aman.

6. Hanya Memiliki Satu Sumber Pemasukan
Coba kamu bayangkan kekayaan kita adalah sebuah kolam renang yang belum terisi air dan kamu hanya memiliki 1 saluran pipa untuk mengisi air tersebut, tentunya akan membutuhkan waktu lebih lama agar kolam tersebut bisa terisi dibandingkan memiliki beberapa saluran pipa air.

Di masa-masa krisis Covid-19 pada tahun 2020 juga mengingatkan kita betapa rapuhnya manusia apabila hanya mengandalkan satu sumber pemasukan apalagi berasal dari gaji. Cobalah belajar beberapa usaha yang bisa dilakukan sambil bekerja agar sumber pendapatan kamu bertambah.

7. Terlalu Bergantung dengan Kartu Kredit
Kartu Kredit seharusnya digunakan dengan sebaiknya dimana sebagai alternatif pembayaran selain menggunakan uang tunai. Namun banyak orang memanfaatkan kartu kredit bukan sebagai alternatif pembayaran tetapi sebagai jalan untuk bisa berbelanja sesuatu yang di atas kemampuan kita kemudian bisa mencicil pembayaran dalam tempo yang lebih panjang.

Hal negatif dari berbelanja sesuatu yang di atas kemampuan kita adalah kita menjadi memiliki mentalitas dan kepecayaan diri kalau kita bisa membeli semua dengan menggunakan limit kartu kredit kita walaupun barang yang ingin kita beli tidak terlalu kita butuhkan.

8. Hanya Memiliki 1 Rekening Bank
Banyak orang yang tidak menyadari kalau memiliki 1 rekening bank saja cukup berbahaya bagi kamu dalam pengelolaan keuangan yang baik. Apa sih kerugian memiliki 1 rekening bank? Karena hanya memiliki 1 rekening, maka uang yang terkumpul di sana terlihat banyak, kemudian muncul rasa kamu memiliki uang lebih dan ingin berbelanja melalui rekening tersebut.

Cobalah memiliki setidaknya 2 rekening bank, dimana salah satunya adalah rekening darurat. Rekening darurat ini memiliki akses atm yang tidak terlalu banyak dan tabunglah dengan rutin setiap bulan sekali tanpa memikirkan ada berapa uang jumlah di dalam rekening tersebut. Percayalah, dana darurat ini akan berguna bagi kamu suatu hari nanti.

Yah, sekian ulasan dari GriyaUsaha terkait kesalahan dalam mengelola uang pribadi yang seharusnya bisa dihindari. Semoga artikel di atas bermanfaat bagi kamu semua yang sedang meniti karir dan coba untuk menambah kekayaan kamu sedikit demi sedikit.

Bambang
Bambang
Seorang penulis yang memiliki passion di bidang investasi, usaha dan keuangan. Bercita-cita tinggi, namun suka menunda. Salam kenal, para investor dan pengusaha se Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *