Awas 5 Hal Ini akan Membuat Kita Terus Hidup Miskin

Calvin Hartono Membagi Kisah Gado Gado Boplo Bersama Christina Lie
June 1, 2021
Cara Menggunakan PER dan PBV dalam Analisa Saham Industri Rokok
June 7, 2021

Awas 5 Hal Ini akan Membuat Kita Terus Hidup Miskin

Halo para pembaca Griyausaha, kali ini kita akan membagikan sedikit tips keuangan. Dimana kali ini, kami akan membagikan beberapa hal yang mungkin seperti reminder saja kalau hal-hal ini akan membuat kita hidup miskin jika terus dilakukan. Well, tidak ada rahasia bagaimana menjadi kaya dalam semalam, tapi ada beberapa hal yang bisa kita hindari agar kita bisa hidup lebih baik dan lebih kaya.

Baiklah, sebelum kita mulai, apakah kamu pernah berpikir mengapa sebagian orang ada yang kaya, namun sebaliknya ada juga orang yang susah kaya. Kembali lagi itu karena gaya hidup dan mindset dari masing-masing pribadi tersebut.

Banyak orang percaya kalau kaya atau miskin merupakan takdir yang sudah diberikan oleh Tuhan sejak lahir, sementara itu ada sebagian orang yang berjuang membalikkan keadaan dan merubah nasib karena mereka percaya, tidak bisa semuanya digantungkan dengan keberuntungan atau nasib. Setiap tindakan kita terhadap uang yang dimiliki dan habit kita sehari-hari menentukan nasib keuangan kita ke depannya. Berikut ini adalah beberapa hal yang akan membuat kita terus hidup miskin.

  1. Menjadi Karyawan Terus Menerus
    Bukanlah hal yang buruk dengan menjadi karyawan terus menerus, namun bagi mereka yang tahu kalau keberhasilan harus jauh dari comfort zone maka menjadi karyawan sepanjang waktu sangat tidak disarankan. Karyawan merupakan sebuah pekerjaan yang mulia namun menyita waktu penuh dari seseorang dan membuat kemampuan diri seseorang terbatasi. Kalau kamu rajin mendengar ataupun menonton 1 kisah sukses, pasti semuanya memiliki 1 kesamaan, yaitu tidak ada seorangpun yang merupakan karyawan.

    Semua orang sukses membuka peluang usaha sendiri dan menjadi seorang enterpreneur, lalu mengapa entrepreneur lebih berpeluang berhasil dan menjadi kaya? Beberapa alasan yang logis adalah sebagai berikut:

    a. Seorang enterpreneur memiliki banyak waktu untuk melakukan analisa, dan membuat visi impiannya untuk terwujud.

    b. Seorang enterpreneur lebih handal dan melakukan manajemen keuangannya secara lebih baik, karena mereka selalu merasa tidak aman dengan keuangan yang dimiliki, lain hal dengan karyawan yang selalu mendapat gaji secara aman setiap bulan.

    c. Seorang enterpreneur memiliki resiko dan tanggung jawab yang besar, sehingga mereka tidak pernah merasa nyaman dan berpikir keras untuk menghasilkan lebih.

    Ketika kita menjadi seorang karyawan yang terbiasa menerima gaji setiap bulan, maka kita akan hidup nyaman, liburan, membayar tagihan dan segalanya mengandalkan gaji. Untuk bisa kaya dengan menjadi karyawan, kita harus bisa mendedikasikan diri untuk menghasilkan lebih dengan melakukan kerja atau proyek sampingan dan melakukan investasi agar kita tidak hanya mengandalkan gaji.
  2. Hanya Mengandalkan Tabungan Simpanan (Deposito)
    Menabung pangkal kaya, yah itu tidak bohong dan sudah menjadi budaya positif sejak zaman nenek moyang kita dulu. Namun akan lebih baik cobalah diversifikasi tabungan Anda itu ke dalam beberapa instrumen. Katakanlah saham, reksadana, surat berharga, emas, dan lain-lain dimana nilainya lebih bisa meningkat dalam kurun waktu yang panjang.
  3. Ingin Cepat Kaya
    Banyak sekali orang di Indonesia yang ingin cepat kaya, lalu lari ke kegiatan-kegiatan yang tidak produktif. Beberapa orang percaya dengan hal mistis lalu ke dukun pengganda uang, yang akhirnya ditipu mentah-mentah. Hal lain adalah berjudi, melakukan investasi ke HYIP (High Yield Investment Profit) ataupun money game, dan melakukan investasi salah dengan percaya ke orang yang salah.

    Belakangan, Cryptocurrency juga dianggap menjadi salah satu jalan cepat kaya. Guys, berhati-hatilah berinvestasi di Crypto, apalagi menggunakan uang panas. Ada baiknya berinvestasi di tempat yang jelas dan tidak fluktuatif seperti Cryptocurrency.
  4. Belanja Melebihi Kemampuan
    Pepatah lebih besar pasak daripada tiang, tentu sudah tidak asing. Pepatah tersebut diartikan sebagai seseorang yang memiliki pengeluaran daripada pemasukan. Hal ini terjadi pada generasi muda yang baru memiliki kartu kredit atau melakukan pinjaman online, lalu menggunakan uang sesuka hati tanpa berpikir hal tersebut akan membuat sulit keuangannya sendiri ke depannya.

    Percayalah, terlihat kaya dan sukses di Sosial Media itu tidaklah penting, jika tujuannya hanya untuk mengesankan orang lain hal tersebut hanya akan merepotkan kita sendiri nantinya. Untuk bisa pulih dari hutang yang banyak, kita harus mulai berbenah dengan melakukan cicilan pembayaran secara bertahap dan mengurangi hal konsumtif yang tidak diperlukan selama berbulan-bulan lamanya.
  5. Berpikir Kalau Kaya itu Merupakan Takdir
    Kalau kamu adalah salah satu orang yang berpikir seperti itu, maka kamu sudah kalah sebelum berperang. Setiap hal yang terjadi dalam hidup kita merupakan akumulatif hasil dari tindakan-tindakan kita sebelumnya. Berpikir kalau kaya merupakan takdir artinya kamu sudah menyerah dan tidak mau mengambil resiko untuk mencapai sesuatu.

    Setiap kisah sukses yang kita baca atau kita dengar merupakan hasil dari keputusan-keputusan yang salah atau gagal sebelumnya. Mereka tetap berusaha, mengembangkan kemampuan dan kreatif dalam menciptakan sebuah layanan atau sebuah produk yang berguna bagi banyak orang.

    Semua orang kaya, membangun kemampuan, reputasi dan menciptakan sebuah nilai (value) dari kerja keras sebelum usaha mereka membuahkan hasil.

Pada dasarnya, semua hal yang bisa membuat orang kaya berasal dari pikiran seseorang itu sendiri. Tetaplah berpikir positif, yakin akan keajaiban Tuhan merupakan bagian dari iman, perkaya pengetahuan dan informasi dengan banyak membaca, mengikuti seminar dan berdoa. Percayalah, Tuhan tidak akan menolong manusia yang bahkan tidak mau menolong dirinya sendiri.

Bambang
Bambang
Seorang penulis yang memiliki passion di bidang investasi, usaha dan keuangan. Bercita-cita tinggi, namun suka menunda. Salam kenal, para investor dan pengusaha se Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *